Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna smartphone dengan berbagai platform mendorong munculnya komunitas pengguna smartphone sesuai merek dan platformnya. Kurangnya pengetahuan banyak orang tentang smartphone itu sendiri ikut mendorong terbentuknya komunitas sebagai ajang sharing tentang smartphone yang sama-sama mereka gunakan. Selain sebagai pasar, komunitas ini bermanfaat sebagai acuan bagi vendor untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam produknya. Selain itu komunitas ini juga bisa menjadi "iklan gratis" karena kecendrungan masyarakat Indonesia yang suka mengikuti temannya. Inilah kekuatan yang sekarang diincar berbagai platform, salah satunya Windows Phone.
Platform besutan Microsoft ini baru saja mengeluarkan produknya dengan menggandeng Nokia. Dibandingkan dengan platform lain, Windows Phone ketinggalan jauh. Karena itu Nokia dengan giat merangkul developer lokal untuk merebut kembali dominasinya yang belakangan tergerus olaeh android dan apple selain mengenalkan platform barunya, Windows Phone. Dengan merangkul developer lokal, diharapkan bisa menyusul ketinggalan Nokia dalam jumlah aplikasi. Sebagai contohnya, diadakannya kompetisi Smash mania di beberapa kota besar di Indonesia.
Game berbasis NFC ini dibuat oleh Agate studio, developer asal bandung. Dengan digelarnya kompetisi ini, berarti Nokia mengakui produk anak bangsa dan bisa berkompetisi dengan produk luar. Selain itu dengan adanya event ini, Nokia seolah "mengakarabkan" diri lagi dengan masyarakat Indonesia setelah beberapa lama "hilang" dari industri smarthpone. Terlebih momen ini bertepatan dengan kekecewaan pemerintah terhadap RIM, celah inilah yang bisa membuat BB user tergoda untuk mencoba smartphone buatan Nokia.








0 comments:
Post a Comment