Esemka dan awal bangkitnya industri otomotif Indonesia

Mobil buatan siswa-siswa SMK ini sedang menjadi buah bibir masyarakat, dikarenakan kualitasnya yang memberikan harapan untuk jadi awal kebangkitan industri otomotif Indonesia. Adalah Sukiat yang menjadi partner siswa-siswa SMK itu dalam pembuatannya dengan bantuan dana dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan penggunaan komponen lokal yang mencapai 80%, tidak salah jika banyak yg berharap mobil ini bisa diproduksi masal sehingga industri komponen lokal pun bisa menikmati keuntungan jika mobil ini jadi diproduksi masal. Dibandingkan Malaysia kita masih ketinggalan, dengan merk Proton, Malaysia sudah lebih dulu mengembangkan industri mobilnya. Diharapkan dengan adanya mobil ini kita tidak hanya bisa selevel Malaysia, tapi juga bis bersaing dengan mobil-mobil eropa.
Perlu diketahui, ini bukan pertama kalinya Indonesia membuat mobil nasional, tercatat ada beberapa mobil nasional yang pernah dibuat, salah satunya Timor. Walaupun dukungan terus mengalir, kita juga harus waspada terhadapa oknum-oknum yang ingin menjegal kemajuan Indonesia ini. Jika berhasil diproduksi masal pun, dukungan masyarakat sangat diperlukan. Buat apa di produksi masal jika dari sisi penjualan kurang. Sejarah mencatat Volkswagen bisa menjadi seperti sekarang karena dukungan rakyat jerman sebelum PD II. Jika masyarakat Indonesia pun bersikap sama, maka tidak heran jika kedepannya kita bisa bersaing dengan industri otomotif Eropa.

Inilah beberapa jenis mobil Esemka

1. Esemka Rajawali
Tipe mobil: SUV
Kapasitas mesin (optional): 1.500 cc, 1.800 cc, 2.000 cc, 2.200 cc injeksi
Kapasitas penumpang: 7 orang
Fitur: power window, AC dual zone, power steering, central lock, CD audio, parking sensor.
Harga: 75 jt



2. Esemka Digdaya
Tipe mobil: pikap double kabin
Kapasitas mesin (optional): 1.500 cc, 1.800 cc, 2.000 cc, 2.200 cc injeksi
Harga: 100 jt